Langsung ke konten utama

Kisah Pengemis Tua


Di tengah panas yang sangat terik, tampak sosok tua dengan wajah lusuh melangkah tertatih-tatih. Sebentar-sebentar laki-laki tersebut melihat ke arah matahari. Panas yang semakin terik membuat kerongkongannya semakin kering. Dari kejauhan dia melihat sebuah rumah mewah. Muncul sedikit harapan pemilik rumah tersebut bersedia memberinya makan. Entah sudah berapa rumah dari tadi yang dia kunjungi, namun tak satupun yang mau memberinya sesuap nasi. Kemudian lelaki tersebut berjalan memasuki pekarangan rumah yang terlihat sangat megah.

” Kasihani saya Pak. Dari kemarin saya belum makan!” katanya memelas.

” Siapa kau beraninya minta makan padaku. Pergi dari sini!”

Tanpa belas kasihan pemilik rumah tersebut mengusirnya. Dengan perasaan sedih pengemis tua tersebut melangkah ke luar rumah yang ternyata milik punggawa istana Kerajaan Arengka. Dia terus saja berjalan berharap ada yang mau mengasihaninya.

Akhirnya pengemis tua tersebut bertemu dengan sebuah warung nasi. Dia berharap pemilik warung tersebut mau memberikannya sepiring nasi.

” Kasihani saya Bu! Beri saya nasi !”

Pemilik warung menatap pada pengemis tua tersebut. Bau menyengat keluar dari tubuh pengemis tua tersebut. Pemilik warung dan pembeli yang sedang menikmati makanannya menatap dengan wajah marah pada pengemis tua tersebut.

” Dasar pengemis busuk! Membuat selera makanku hilang. Pergi dari hadapanku!”kata salah seorang pembeli.

Seperti mengusir seekor anjing buduk, pengemis tersebut pergi dengan perasaan sedih dan perut yang semakin menjerit-jerit minta diisi. Hm…. Aku tidak menyangka penduduk negeri ini tidak punya hati sedikitpun. Entah berapa rumah yang aku singgahi, tapi tak satupun yang mau memberiku sesuap nasi. Padahal mereka tergolong orang yang berada.

Pengemis tua tersebut melanjutkan perjalanannya. Sambil menghilangkan penat di tubuhnya, pengemis tua tersebut berhenti di bawah pohon yang rindang. Tak jauh dari pohon tersebut berdiri sebuah gubuk reot, yang tak pantas lagi di huni. Sebagian dari dinding pondok tersebut telah terbuka karena kayu yang lapuk. Karena tubuh yang lelah pengemis tua tersebut tertidur di bawah pohon rindang tersebut.

” Pak! Pak! Bangun!” Pengemis tua terbangun dan terkejut menatap seorang pemuda yang berada di hadapannya.

” Sebentar lagi malam, Bapak mau kemana?” tanya pemuda tersebut.

” Saya tidak punya rumah. Saya hanya berkelana dari satu tempat ke tempat lain.”

Sebaiknya malam ini Bapak tinggallah dulu di gubuk saya. Esok Bapak bisa lanjutkan perjalanannya kembali!” Malam itu pengemis tua tersebut menginap di gubuk pemuda tersebut yang bernama Candil. Meskipun tubuh pengemis tua itu bau dengan baju yang lusuh dan compang camping, namun Candil dan ibunya tidak menjauhinya. Bahkan mereka memberikan ubi rebus untuk mengganjal perutnya. Esok harinya, pengemis tua pamit dan melanjutkan perjalanannya kembali.

Sudah tiga minggu lamanya, Raja Arafuru tidak bisa di temui oleh siapapun. Dari pesan yang disampaikan Permaisuri Margaretha, Raja Arafuru sedang menenangkan pikiran untuk menentukan siapa yang akan menjadi penasehat kepercayaannya menggantikan penasehat lama yang telah mangkat satu bulan yang lalu.

Hari ini, Raja Arafuru kembali duduk di singgasananya. Hari itu juga baginda raja akan memutuskan siapa yang akan menjadi penasehat dan orang kepercayaannya. Candil ikut hadir dalam acara tersebut. Dia sendiri bingung karena selama ini dia tidak pernah di undang ke istana.

” Hari ini adalah hari penentuan siapa yang akan aku angkat sebagai penasehat sekaligus orang kepercayaanku. Setelah aku renungkan dan timbang-timbang, maka aku atas nama Raja Arafuru mengangkat Candil sebagai penasehat dan orang kepercayaanku!”

Semua yang hadir pada saat itu bingung karena mereka tidak pernah mendengar nama Candil. Candil yang mendengar titah baginda tersebut sangat terkejut. Dia bingung kenapa dia yang di pilih. Akhirnya Candil di minta raja untuk berdiri di sampingnya. Undangan yang hadir saat itu heran dan terkejut dengan pemuda lusuh dan kotor pilihan baginda tersebut.

” Karena ketulusan dan keikhlasannya menolong orang lain tanpa melihat siapapun orangnya. Meskipun yang datang padanya pengemis tua yang lusuh dan berbau busuk, aku memilih dia jadi orang kepercayaanku sekaligus penasehatku!”

Beberapa orang yang hadir dan juga mencalonkan diri sebagai orang kepercayaan raja langsung merah padam wajahnya. Mereka tidak menyangka pengemis yang datang pada waktu itu adalah raja mereka. Meskipun Candil terlahir sebagai pemuda miskin, namun Candillah orang yang paling kaya saat itu. Karena seseorang di nilai orang kaya jika dia mau berbagi dengan yang lain

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Flying Without Wings - Westlife

https://youtu.be/2j2UYGPZKUo "Flying Without Wings" [Shane:] Everybody's looking for a something One thing that makes it all complete You'll find it in the strangest places Places you never knew it could be Some find it in the face of their children Some find it in their lover's eyes Who can deny the joy it brings When you've found that special thing You're flying without wings [Mark:] Some find it sharing every morning Some in their solitary lives You'll find it in the words of others A simple line can make you laugh or cry You'll find it in the deepest friendship The kind you cherish all your life And when you know how much it means You've found that special thing You're flying without wings So, impossible as it may seem You've got to fight for every dream ‘Cause who's to know which one you let go Would have made you complete [Shane:] Well, for me it's waking up beside you To watch the sunrise on yo...

Sarangheyo X-Cool - Cerpen Karangan: Riskia Safitri

Teriakan dan sorak kegirangan sudah tak terdengar lagi, berganti dengan hening yang membelenggu hati, membuat beberapa pasang mata terlihat memerah karena air mata yang terus mengalir. Begitu menyentuh di hati tepatnya di dasar hati yang terdalam saat Kim Ja Won rapper x-cool boy band asal korea selatan itu melantunkan lagu ciptaannya yang menjadi single solonya. Siapa yang tidak terhenyak mendengar lagu sedih yang dibawakan oleh manusia super tampan berambut klimis itu. Kesedihan terbaca jelas dari musik sendu yang mengiringinya, yang aku ingin tahu apa mereka yang menangis itu tahu arti lagu ini? bukankah bahasanya korea tulen. Tapi tak perlu tahu artinya titihan air mata Kim ja won yang menyanyikannya menjadi sebab utama mereka para fans x-cool ikut menangis. Aku pun ikut menagis bahkan lebih sedih dari mereka yang terlihat betul-betul menghayati lagu itu, aku menyimpan kesedihanku tepat di hati yang paling dalam tak perlu air mata untuk menunjukkan kalau hati ini ters...

Jangan Rendahkan Orang Lain

Dalam kehidupan sehari-hari terkadang dijumpai kisah unik yang secara nalar tidak mungkin terjadi, namun bila Sang Pencipta berkehendak segala yang tidak mungkin akan menjadi sangat mungkin. Seperti kisah berikut ini. Pada suatu hari sepasang suami istri tengah asyik membaca koran di ruang tamu rumahnya, tidak beberapa lama saat mereka hendak meminum tehnya, tiba-tiba terdengar Assalamu’alikum.. di depan pintu rumah, setelah dibukakan pintu ternyata seorang pengemis. Melihat keadaan pengemis itu, si istri merasa terharu dan bermaksud hendak memberikan sedekah kepada pengemis tersebut, seraya meminta izin kepada suami terlebih dahulu, namun suami malah berkata lantang ; “Tidak usah ! Usir saja dia nanti kebiasaan..”. Maka si istripun mengurungkan niatnya, dan pergilah si pengemis tersebut dari rumah tersebut. Pada suatu ketika ternyata bisnis sang suami itu jatuh bangun dan akhirnya bangkrut, seluruh kekayaannya habis ludes untuk menutup kewajiban hutangnya, termasuk r...